Business Process Reengineering (BPR) adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengubah radikal proses bisnis dalam upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. BPR berfokus pada analisis dan desain ulang dari proses-proses bisnis kritis untuk mencapai hasil yang signifikan dalam hal produktivitas, efisiensi, dan kualitas.
Business Process Reengineering (BPR) pertama kali dikemukakan oleh Michael Hammer dan James Champy dalam buku mereka yang berjudul “Reengineering the Corporation” pada tahun 1993. Buku ini menjadi buku best-seller dan memberikan pemahaman yang luas kepada para pemimpin bisnis tentang bagaimana cara mengubah proses bisnis mereka untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Konsep BPR berkembang pesat di tahun 1990-an dan telah mengalami beberapa perkembangan sejak itu. Pada tahun 2010, sebuah studi dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif BPR dalam meningkatkan efisiensi organisasi. Studi ini menemukan bahwa sebagian besar organisasi yang telah menerapkan BPR telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam efisiensi dan produktivitas.
Tujuan adanya Business Process Reengineering (BPR)

Tujuan dari BPR sendiri adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi dengan mengidentifikasi dan mengubah proses bisnis kunci. BPR dapat membantu perusahaan untuk:
• Mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan suatu proses
• Menurunkan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan suatu proses
• Meningkatkan kualitas suatu proses
• Menjadikan suatu proses lebih fleksibel dan adaptif terhadap perubahan
• Menjadikan suatu proses lebih mudah dipahami dan dilakukan oleh karyawan
Prosedur Business Process Reengineering (BPR)
Metode BPR biasanya melalui lima tahap utama, yaitu:
1. Identifikasi Proses Bisnis Kritis
Pada tahap ini, perusahaan mengidentifikasi proses-proses bisnis kritis yang perlu ditinjau dan didefinisikan kembali. Proses bisnis kritis adalah proses-proses yang menyebabkan hambatan dalam mencapai tujuan perusahaan dan yang perlu segera diubah.
2. Analisis Proses Bisnis
Pada tahap ini, perusahaan melakukan analisis secara mendalam terhadap setiap proses bisnis yang telah didentifikasi sebelumnya. Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasi seberapa efisien dan efektif suatu proses bisnis serta apa yang perlu diperbaiki.
3. Desain Ulang Proses Bisnis
Pada tahap ini, perusahaan melakukan desain ulang proses bisnis yang telah dianalisis sebelumnya. Desain ulang proses bisnis dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas suatu proses bisnis.
4. Implementasi Proses Bisnis Baru
Pada tahap ini, perusahaan melakukan implementasi proses bisnis yang telah didesain ulang sebelumnya. Implementasi proses bisnis baru dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas suatu proses bisnis.
5. Pengukuran Hasil Business Process Reengineering
Pada tahap ini, perusahaan melakukan pengukuran hasil Business Process Reengineering yang telah dilakukan sebelumnya. Pengukuran hasil BPR dilakukan untuk mengidentifikasi seberapa efektif dan efisien suatu proses bisnis setelah diubah.





