ISO 27001:2018 Manajemen Keamanan Informasi

Sistem manajemen keamanan informasi (ISMS) adalah seperangkat kebijakan dan prosedur untuk mengelola data sensitif organisasi secara sistematis. Tujuan utama SMKI adalah untuk meminimalkan risiko dan memastikan kelangsungan bisnis jika terjadi pelanggaran data.

SMKI adalah pendekatan komprehensif untuk mengelola informasi sensitif dan mengurangi risiko informasi. Ini mencakup kebijakan dan prosedur untuk mengelola risiko keamanan informasi, mengembangkan dan menerapkan kontrol keamanan, dan mengukur dan memantau kinerja keamanan informasi.

Organisasi yang menerapkan SMKI dapat memperoleh manfaat dari pengurangan risiko pelanggaran data, perbaikan postur keamanan, dan peningkatan efisiensi operasional. ISMS juga dapat membantu organisasi memenuhi persyaratan kepatuhan, seperti yang terkait dengan Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR).

ISO 27001 adalah standar internasional yang menjelaskan praktik terbaik untuk SMKI. ISO 27001 awalnya diterbitkan pada tahun 2005, dan diperbarui pada tahun 2013. Versi terbaru ISO 27001 diterbitkan pada tahun 2018.

ISO 27001:2018 adalah versi standar terbaru, dan menggabungkan banyak perubahan dari versi sebelumnya. ISO 27001:2018 adalah pembaruan yang signifikan, dan organisasi yang telah menerapkan ISO 27001:2013 perlu memperbarui SMKI mereka agar selaras dengan standar baru.

Perubahan paling signifikan dalam ISO 27001:2018 mencakup fokus baru pada manajemen risiko, struktur dan terminologi baru, dan persyaratan baru untuk kontrol keamanan informasi.

ISO 27001:2018 adalah standar yang komprehensif dan diakui secara internasional yang menyediakan kerangka kerja untuk SMKI. Menerapkan ISO 27001 dapat membantu organisasi melindungi data sensitif mereka, mengurangi risiko informasi, dan meningkatkan postur keamanan mereka secara keseluruhan.

Baca juga:   ISO 21001:2018 Manajemen Organisasi Pendidikan

Tentang ISO 27001:2018 Manajemen Keamanan Informasi

Berdasarkan pengalaman dari beberapa Institusi Perguruan Tinggi, aplikasi ISO untuk tetap implementasinya sebaiknya ada sistematika dan mekanisme yang diterapkan secara terus- menerus sehingga apalikasi ISO tidak dianggap hanya sekedar karena keharusan bisa saja berjalan tanpa implementasi. Sehingga secara aktual,ISO yang telah diterapkan memang berkontribusi terhadap perbaikan PCM sebagai akibat dari implementasinya. Berdasarkan berbagai kajian atau penelitian dalam Bidang Sistem Manajemen Kelembagaan, ISO bisa diterapkan sebagai tahapan perbaikan jika suasana organisasi atau kelembagaan sudah siap, secara sadar dan terencana untuk melakukan perubahan dan sebagai sebuah langkah untuk berkelanjutan perbaikan setup manajemen organisasi atau lembaga. Bukan sekedar sebagai dokumen, tindakan, teknik atau pun proses yang dijadikan sebagai Standart Tingkat Kesuksesan

1. Penerapan ISO 27001

Dalam kerangka Manajemen ISO 27001, sistem informasi berorientasi terhadap pemrosesan data keamanan terhadap nilai. Sementara itu, organisasi dalam proses didirikan untuk mengelola sistem berorientasi informasi dengan rincian yang sangat baik (cara menerapkan ISO 27001:2018:ISO 9001:2015). Untuk mendapatkan sertifikasi ISO 27001, pertama-tama organisasi/perusahaan harus melakukan analisis internal, evaluasi risiko dan efektifitas sistem yang sanggup mendeteksi dan memberikan tanggapan terhadap ancaman keamanan yang kemudian diurbanisasi seluruh organisasinya. (Untuk lebih mengerti tentang sertifikasi ISO 27001 ini, Anda bisa baca artikel yang memberikan pengertian ISO 27001)

Baca juga:   ISO 13845:2016 Manajemen Peralatan Medis

Adapun urutan penerapan ISO 27001 sebagai berikut:

1.1 Menentukan kebutuhan organisasi terhadap Manajemen Keamanan Informasi

Sebelum hampir di setiap tindakan organisasi, secara umum organisasi melakukan standarisasi atau evaluasi tentang kebutuhan organisasi yang memuaskan. Manajemen Keamanan Informasi (ISO 27001:2018) juga seharusnya seperti itu, sebelum memulai ISO 27001:2018, organisasi harus menentukan kebutuhan organisasi terhadap Manajemen Keamanan Informasi. Secara sederhana, proses ini berisi Karakteristik yang ditentukan oleh organisasi. Misalnya, Tips untuk menentukan naik, manajemen informasi yang longgar, keterdesakan seseorang untuk memberikan strategi yang tertentu, tegangan informasi, ancaman terhadap ancaman what’s on dan sebagainya.

1.2 Karakteristik kebutuhan keamanan informasi termasuk

Setelah menentukan kebutuhan dan karakteristik Informasi Keamanan, petunjuk sudah menetapkan SOP untuk mengendalikan keamanan informasi. Manajer harus menentukan informasi keamanan yang dibuat atau tertolerir oleh organisasi. Petunjuk yang dibuat dengan teratur akan membantu dalam hal ini. Secara sederhana, organisasi perlu menentukan apa yang mereka butuhkan dan gunakan Risiko Manajemen (ISO 27001:2018:ISO 9001:2015), Informasi Manajemen (ISO 9001:2015), Impilikasi (ISO 27001:2018:ISO 9001:2015), ISMS (ISO 27001:2018:ISO 9001:2015), Kontro (ISO 27001:2018:ISO 9001:2015), Audite Terhadap Daftar risk (ISO 27001:2018:ISO 9001:2015), Analisis Risiko pada Tepat Waktu, dan Mendata Audite Itu.

1.3 Manajemen Risiko

ISO 27001:2018 yang diterbitkan oleh ISO/IEC 27001:2013 merupakan modifikasi dari ISO/IEC 27001:2005. Risiko sudah diidentifikasi sarat titik sertifikasi ISO 27001:2018:ISO 9001:2015. Kontrol yang tertentu. Tidak sama seperti ISO/IEC 27001:2005 relatif terhadap proses yang ditentukan, Konsep ISO/IEC 27001:2013 lebih berorientasi terhadap sistem keseluruhan yang memuaskan.(Cara Penerapan ISO 27001:2018-Dalam Praktik)

Baca juga:   ISO 31000:2018 Sistem Manajemen Risiko