Inventory audit adalah proses akuntansi yang mendokumentasikan jumlah total perhitungan barang fisik milik perusahaan. Fungsi adanya Inventory audit pada perusahaan adalah untuk mendeteksi kegiatan pencurian, memberikan perusahaan gambaran apakah mereka memiliki persediaan yang mencukupi untuk kebutuhan operasional mereka, dan memberikan perusahaan gambaran apakah mereka memiliki kesempatan untuk menjual lebih banyak barang.
Bagaimana Cara Melakukan Inventory Audit?
- Menentukan apa yang akan dipemeriksaan
- Menentukan siapa yang akan melakukan pemeriksaan
- Menentukan waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan
- Melakukan pemeriksaan fisik atas barang-barang yang ada
- Membandingkan hasil pemeriksaan fisik dengan catatan perusahaan
- Menyusun laporan hasil audit
Apa yang Perlu Diperhatikan Selama Inventory Audit
- Pastikan untuk memeriksa semua area penyimpanan barang, termasuk gudang, lemari, dan tempat-tempat lainnya yang mungkin digunakan untuk menyimpan barang-barang perusahaan.
- Pastikan untuk melakukan pemeriksaan secara sistematis dan teliti agar tidak ada barang yang terlewatkan.
- Pastikan untuk mencatat semua hasil pemeriksaanan dan membandingkannya dengan catatan perusahaan.
- Pastikan untuk menyusun laporan hasil audit dengan jelas dan lengkap agar perusahaan dapat menindaklanjutinya dengan tepat.
Inventory audit menjaga kesehatan bisnis, dimana konsultan akan memeriksa stok barang fisik apakah ada kebocoran dan jumlahnya sesuai dengan profit. Bentuk-bentuk audit inventori yang paling umum adalah physical inventory count dan cycle count. Physical inventory count adalah proses yang dilakukan sekali dalam sebulan atau sebulan sekali untuk mendokumentasikan jumlah total barang fisik milik perusahaan. Cycle count adalah proses yang dilakukan secara berkala untuk mendokumentasikan jumlah total barang fisik milik perusahaan.





